Ketar-ketir
Pandemi
Karya: Vania Mogsay
Ia datang membawa zat adrenalin : yang merambah; gegabah;
berubah-ubah
Mencipta musibah di antara urat-urat penyembah..
Mencoba tabah dalam resesi yang kian bertambah-tambah
Hingga bersimbah kecambah-kecambah pelik : wabah
Skala merah naik-turun menggramatikal sumbu diatonik
Menyebar isu jua siasat para rakyat menghayati panik
Entah esok, lusa, sepekan, hingga mengalun lamban wabah-wabah
Menjelajah sukma kota-kota Tuhan yang bersenandung gelebah-sembah
Bagaimana soal berdialektika?
Adakah setitik detik memetik kontemplasi para pengail duka?
Berkoar liar; memekik pelik; meringis tangis bengisnya sengketa
Hingga tawaf bayang langit jua bumi tak lagi menjumpa cerita
Bila mana sekuntum analekta berjuntai lerai di atas tanah tak bernyawa?
Didekap lembap : parade derai nan haus tawa-tawa sungkawa
Tatkala daku merangum jerit-jerit pengerek embun pagi
Hingga pelangi pun tak tampak di balik paraunya badai elegi
Hahh, sejatinya hayat lenggana mengisi konspirasi petak-petak delusi
Menghalusinasi ambisi, seakan esok pauk jua nasi tak kunjung basi
Hingga merebaklah ketar-ketir getir; meringis tangis kala mengisi perut
Diurut-urutnya tanya : hendak sampai kapan pandemi maherat lalu berlarut?
Dan malam memupus temu, demi hadirnya pagi secercah asa
Meresonansi teori : mengelus usus; mengurut perut; memapar lapar; merasa binasa
Tanpa analisa berselesa di sela-sela mahajana mengedau parau
Engat bertelut lutut para konsorsium menyungkum bait-bait surau
: dalam serak mendesak wabah-wabah gelebah
Biodata Penulis
Nama Penulis : Vania Mogsay
Asal Kota : Surakarta
Instansi
: SMA KALAM KUDUS
Umur : 17 tahun
Email : vaniamogsay@gmail.com
Instagram : @vaniamogsayy
0 Komentar untuk "Karya pemenang Lomba Cipta Puisi dengan Tema "Ketar-ketir Pandemi" juara 2, yang telah di selanggarakan oleh IKAMMURA IAIN CURUP."