Jeritan Zona Merah
Karya: Rosyi Amrina
Mayapada
diguncang nestapa kala makhluk mikroskopis bertandang
Bukanlah
anjangsana, selaksa dirinya menjelma pandemi bak laskar perang
Merangum
titah bebas dari insan, bahkan daksa tepermanai tumbang
Laksana
penjajah haus nyawa, pandemi mencecar nyali hingga getir bersarang
Secepat
kilat pandemi membentangkan sayap mautnya: Zona merah! Zona merah!
Pintu-pintu
terkunci rapat, jalanan hening dibancang, tak lagi terbelangah
Terdengar
suara-suara dari media bernada duka, sumarah, pun amarah
Lantaran
tangan insan hanya bisa mengetuk nasib di balik dinding-dinding rumah
Semakin
panjang waktu berdentang, suara ketukan nasib bersilih jeritan duka
Dari
para tuan yang terbelenggu jeruji pandemi pada tulang punggungnya
Dari
para puan yang tak mampu menyalakan api pada tungkunya
Dari
keceriaan anak-anak yang maherat ditelan pandemi yang masih digdaya
Jeritan
saling sahut-menyahut; para korban, kulawangsa terdampak, tenaga medis
Di
atas fenomena dan narasi yang menyayat hati dengan rinai tangis meringis
Semua
bertanya-tanya, “Kapan api pandemi dapat dipadamkan hingga habis terkikis?”
Belum
ada jawaban Tuhan, penanda doa terus digencarkan dalam kalbu nan kalis
Dengarlah!
Di tengah jeritan zona merah, tetap ada suara harapan yang menggema
Dari
para bumiputra yang bertitah: Kita bisa melawan corona!
Yang
senantiasa menyelipkan citta akan esok hari yang bersempena sediakala
Dengan
bangkit menggenggam marwah sahitya demi nasib yang tak lagi merana
Lihatlah!
Di balik jeritan zona merah, akan ada wiyata dalam bingkai iktibar
Kita
insan lemah yang mesti berbenah dari jejak pemicu pandemi berkobar
Walau
jerit nestapa menggaung nyalar di tengah mala yang belum memudar
Tumbuhkan
asa di atas munajat mulia: Corona segera sirna, semoga!
Bogor,
6 September 2020
Bionarasi:
Penulis
bernama Rosyi Amrina. Ia dari Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Akun Instagram
@rosyinourza.
0 Komentar untuk "Karya pemenang Lomba Cipta Puisi dengan tema "Jeritan Zona Merah" juara 3, yang telah di selengggarakan oleh IKAMMURA IAIN CURUP"